Senin, 02 September 2013

Hutan Hujan Tropis

A.     Karakteristik Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1,750 millimetre (69 in) dan 2,000 millimetre (79 in). Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun.
Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2).
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
·         Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
·         Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
·         Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
·         Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.
Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan semut raksasa juga hidup di sini.
Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.

B.      Ciri-ciri Umum Hutan Hujan Tropis
1.      Lokasi: hutan hujan berada di daerah tropis.
2.      Curah hujan: hutan hujan memperoleh curah hujan sebesar paling tidak 80 inci  setiap tahunnya.
3.      Kanopi: hutan hujan memiliki kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon beserta daunnya yang terbentuk oleh rapatnya pohon-pohon hutan hujan.
4.      Keanekaragaman biota: hutan hujan memiliki tingkan keragaman biota yang
tinggi (biodiversity). Biodiversity adalah sebutan untuk seluruh benda hidup
seperti tumbuhan, hewan, dan jamur yang ditemukan di suatu ekosistem.
Para peneliti percaya bahwa sekitar separuh dari tumbuhan dan hewan yang
ditemukan di muka bumi hidup di hutan hujan.
5.      Hubungan simbiotik antar spesies: spesies di hutan hujan seringkali bekerja
bersama. Hubungan simbiotik adalah hubungan dimana dua spesies berbeda
saling menguntungkan dengan saling membantu. Contohnya, beberapa
tumbuhan membuat struktur tempat tinggal kecil dan gula untuk semut.
Sebagai balasannya, semut menjaga tumbuhan dari serangga-serangga lain
yang mungkin ingin memakan daun dari tumbuhan tersebut
6.      Ciri-ciri : Iklim selalu basah. curah hujan tinggi. dan merata, tanah kering sampai lembab dan bermacam-macam jenis tanah. Mayoritas hidup tumbuhan berkayu (perpohonan. liana). tumbuhan berbatang kurus (tidak banyak cabang. kulit tipis). Terdapat di pedalaman. pada tanah rendah sampai berbukit (1000 mdpl) sampai pada dataran tinggi (s/d 4000 mdpi). Dapat dibedakan menjadi 3 zone menurut ketinggiannya : Hutan Hujan Bawah (2 - 1000 mdpl). Hutan Hujan Tengah (1000 - 3000 mdpl), Hutan Hujan Atas (3000 - 4000 mdpl). Terdapat terutama di Sumatera. Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian.

C.      Fungsi Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan berfungsi bagi ekosistem global. Hutan hujan:
·         menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan;
·         membantu menstabilkan iklim dunia;
·         melindungi dari banjir, kekeringan, dan erosi;
·         adalah sumber dari obat-obatan dan makanan;
·         menyokong kehidupan manusia suku pedalaman; dan adalah tempat menarik untuk dikunjungi
·         Hutan hujan menyediakan rumah bagi tumbuhan dan hewan liar. Hutan hujan
merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan di dunia,
termasuk diantaranya spesies yang terancam punah. Saat hutan ditebangi,
banyak spesies yang harus menghadapi kepunahan. Beberapa spesies di hutan
hujan hanya dapat bertahan hidup di habitat asli mereka. Kebun binatang tidak
dapat menyelamatkan seluruh hewan.
·         Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap
karbon dioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer
dipercaya memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasan
global. Karenanya hutan hujan mempunyai peran yang penting dalam
mengatasi pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca
lokal dengan membuat hujan dan mengatur suhu.



D.     Tumbuhan Penyusun Hutan Hujan Tropis
Tumbuhan utama penyusun hutan hujan tropis yang basah (lembab), biasanya terdiri atas tujuh kelompok utama, yaitu:
1.      Pohon-pohon Hutan
Pohon-pohon ini merupakan komponen struktural utama, kadang-kadang untuk mudahnya dinamakan atap atau tajuk (canopy). Kanopi ini terdiri dari tiga tingkatan, dan masing-masing tingkatan ditandai dengan jenis pohon yang berbeda. Tingkatan A merupakan tingakatan tumbuhan yang menjulang tinggi, dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Pohon-pohonnya dicirikan dengan jarak antar pohon yang agak berjauhan dan jarang merupakan suatu lapisan kanopi yang bersambung. Tingkatan B merupakan tumbuhan dengan ketinggian antara 15-30 meter. Kanopi pada tingkatan ini merupakan tajuk-tajuk pohon yang bersifat kontinu (bersambung) dan membentuk sebuah massa yang dapat disebut sebagai sebuahatap (kanopi). Sedangkan tingkatan C merupakan tumbuhan dengan ketinggian antara 5-15 meter. Tingkatan ini dicirikan dengan bentuk pohon yang kecil dan langsing, serta memiliki tajuk yang sempit meruncing. Tingkatan-tingkatan kanopi hutan hujan tropis sebenarnya sukar sekali dtentukan secara pasti. Hal ini disebabkan oleh ketinggian pohon yang tidak seragam seperti telah disebutkan dalam pembagian tingkatan di atas. Pengamatan tingkatan kanopi di atas hanyalah bersifat kausal saja.

2.      Terna
Pada bagian hutan yang kanopinya tidak begitu rapat, memungkinkan sinar matahari dapat tembus hingga ke lantai hutan. Pada bagian ini banyak tumbuh dan berkembang vegetasi tanah yang berwarna hijau yang tidak bergantung pada bantuan dari luar. Tumbuhan yang demikian hidup dalah iklim yang lembab dan cenderung bersifat terna seperti paku-pakuan dan paku lumut (Selagenella spp.) dengan bagian dindingnya sebagian besar terdiri dari tumbuhan berkayu. Terna dapat membentuk lapisan tersendiri, yaitu lapisan semak-semak (D), terdiri dari tumbuhan berkayu agak tinggi. Lapisan kedua yaitu semai-semai pohon (E) yang dapat mencapai ketinggian 2 meter.
Lapisan semak-semak sering mencakup beberapa terna besar sepertiScitamineae (pisang, jahe, dll.) yang tingginya dapat melebihi 5 meter. Meskipun kondisi iklim mikronya panas dan lembab, namun perkembangan terna dalam wilayah hutan hujan tropis kurang baik. Hal ini disebabkan kurangnya pencahayaan matahari untuk membantu proses fotosintesisnya. Persebaran terna yang baik terdapat pada wilayah terbuka dengan air yang cukup melimpah atau pada tebing-tebing terjal, dimana sinar matahari leluasa mencapai lantai hutan.

3.      Tumbuhan Pemanjat
Tumbuhan ini bergantung dan menunjang pada tumbuhan utama dan memberikan hiasan utama pada hutan hujan tropis. Tumbuhan pemanjat ini lebih dikenal dengan sebutanLiana. Tumbuhan ini dapat tumbuh baik, besar dan banyak, sehingga mampu memberikan salah satu sifat yang paling mengesankan dari hutan hujan tropis. Tumbuhan ini dapat berbentuk tipis seperti kawat atau berbentuk besar sebesar paha orang dewasa. Tumbuhan ini seperti menghilang di dalam kerimbunan dedaunan atau bergantungan dalam bentuk simpul-simpul tali raksasa (ingat dalam film Tarzan, the Adventure). Sering pula tumbuhan ini tumbuh di percabangan pohon-pohon besar. Beberapa diantaranya dapat mencapai panjang sampai 200 meter.

4.      Epifita
Tumbuhan ini tumbuh melekat pada batang, cabang atau pada daun-daun pohon, semak, dan liana. Tumbuhan ini hidup diakibatkan oleh kebutuhan akan cahaya matahari yang cukup tinggi. Beberapa dari tipe ini hidup di atas tanah pada pohon- pohon yang telah mati. Tumbuhan ini pada umumnya tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap inang yang menunjangnya. Tumbuhan ini pun hanya memainkan peran yang kurang berarti dalam ekonomi hutan.
Namun demikian, epfita memainkan peranan penting dalam ekosistem sebagai habitat bagi hewan. Epifit pun memainkan peranan penting dan sangat menarik untuk menunjukkan adaptasi struktural terhadap habitatnya. Jumlah jenisnya lebih beraneka ragam, biasanya melibatkan kekayaan jenis-jenis tumbuhan spora, baik dari golongan yang rendah maupun paku-pakuan dan tumbuhan berbunga termasuk diantaranya semak-semak. Kehadiran epifit dalam ukuran yang luas lagi digunakan untuk membedakan antara hutan hujan tropis dengan komunitas hutan di daerah iklim sedang.


5.      Pencekik Pohon
Tumbuhan pencekik memulai kehidupannya sebagai epifita, tetapi kemudian akar- akarnya menancap ke tanah dan tidak menggantung lagi pada inangnya. Tumbuhan ini sering membunuh pohon yang semula membantu menjadi inangnya. Tumbuhan pencekik yang paling banyak dikenal dan melimpah jumlahnya, baik dari segi jenis ataupun populasinya, adalahFircus spp. yang memainkan peranan penting baik dalam ekonomi maupun fisiognomi hutan hujan tropis. Biji-biji dari tumbuhan pencekik ini berkecambah diantara dahan-dahan pohon besar yang tinggi atau semak yang merupakan inangnya. Pada stadium ini tumbuhan pencekik masih berupa epifit, namun akar-akarnya bercabang-cabang dan menujam ke bawah melalui batang- batang inangnya hingga mencapai tanah. Kemudian batang-batang pohon itu tertutup dan terjalin oleh akar-akar tumbuhan pencekik dengan sangat kuat. Setelah beberapa waktu tertentu inang pohon pun akan mati dan membusuk meninggalkan pencekiknya. Sementara itu tajuk tumbuhan pencekik menjadi besar dan lebat.

6.      Saprofita
Tipe tumbuhan ini mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang telah mati bersama-sama denganparasit-parasit. Tumbuhan ini merupakan komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan hujan tropis. Jenis tumbuhan ini terdiri atas cendawan atau jamur (fungi), dan bakteri. Tumbuhan ini dapat membantu terjadinya penguraian organik, terutama yang hidup di dekat permukaan lantai hutan. Namun beberapa jenis anggrek tertentu, suku Burmanniaceae dan Gentianaceae, jenis-jenis Triuridaceae dan Balanophoraceae yang sedikit mengandung klorofil dapat hidup dengan cara saprofit yang sama. Tumbuhan ini banyak ditemukan pada lantai hutan yang memiliki rontokkan daun-daun yang cukup tebal dan terjadi pembusukkan yang nyata. Tumpukan dedaunan tersebut dapat dijumpai pada rongga-rongga atau sudut-sudut diantara akar-akar banir pohon-pohon.

7.      Parasit
Jenis tumbuhan ini biasanya mengambil unsur hara dari pohon inangnya untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan ini hidupnya hanya untuk merugikan tumbuhan inangnya. Tumbuhan ini dapat berupa cendawan dan bakteria yang digolongkan dalam 2 sinusia penting. Pertama adalah parasit akar yang tumbuh di atas tanah dan yang kedua adalah setengah parasit (hemiparasit) yang tumbuh seperti epifita di atas pohon. Parasit akar jumlahnya sangat sedikit dan tidak seberapa penting artinya, namun bila dikaji secara mendalam akan sangat menarik sekali. Hemiparasit yang bersifat seperti epifit jenisnya sangat banyak sekali dan jumlahnyanya pun melimpah ruah serta banyak dijumpai di seluruh hutan hujan tropis. Kebanyakan hemiparasit adalah dari suku benalu (Loranthaceae).

E.      Komponen Penyusun Hutan Hujan Selain Tumbuhan
1.      Hewan
      Hutan hujan menyediakan makanan untuk hewan, sehingga hutan hujan tropis di jadikan rumah bagi berbagai jenis hewan di antarnya mamalia, reptile, burung, amphibi, serangga dan ikan yang hidup di perairan hutan hujan tropis.
Perairan hutan hujan tropis termasuk sungai, anak sungai, danau, dan rawa-rawa adalah rumah bagi mayoritas spesies ikan air tawar. Lembah sungai Amazon sendiri memiliki 3000 spesies yang diketahui dan kemungkinan spesies yang tidak teridentifikasi dalam jumlah yang sama.
Banyak ikan tropis yang dipelihara di akuarium air tawar berasal dari hutan hujan. Ikan seperti Angelfish, Neon Tetras, Discus, dan lele pemakan ganggang berasal dari hutan hujan tropis di Amerika Selatan, sedangkan Danios, Gurameh, Siamese Fighting Fish (atau Betta), dan Clown Loach berasal dari Asia.
Kebanyakan dari hewan yang ditemukan di hutan hujan adalah serangga. Sekitar seperempat dari seluruh spesies hewan yang telah diberi nama dan dideskripsikan oleh ilmuwan adalah kumbang. Hampir 500.000 jenis kumbang diketahui ada.
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti; gorilla, monyet, simpanse, siamang, dan primata lainnya.



2.      Manusia Hutan Hujan
            Hutan hujan tropis merupakan rumah bagi manusia pedalaman yang bergantung pada sekitar mereka untuk makanan, tempat berlindung, dan obat-obatan. Saat ini hanya sedikit manusia hutan yang hidup dengan cara tradisional; kebanyakan telah digantikan dengan para penetap dari luar atau telah dipaksa oleh pemerintah untuk menyerahkan gaya hidup mereka.
            Dari sisa-sisa manusia hutan yang ada, Amazon memiliki jumlah populasi yang terbesar, walau orang-orang tersebut juga telah dipengaruhi oleh dunia modern. Sementara mereka masih menggunakan hutan sebagai tempat untuk berburu dan mengumpulkan makanan, kebanyakan Ameridian, panggilan yang biasa ditujukan pada mereka, menanam hasil bumi (seperti pisang, manioc, dan beras), menggunakan barang-barang dari Barat (seperti panci, penggorengan, dan perkakas metal), dan melakukan kunjungan reguler ke kota-kota untuk membawa makanan dan barang ke pasar. Walau begitu, manusia-manusia hutan ini dapat mengajarkan banyak tentang hutan hujan pada kita. Pengetahuan mereka tentang tanaman-tanaman obat yang digunakan untuk merawat orang sakit tidak ada tandingannya dan mereka memiliki pemahaman yang luar biasa mengenai ekologi dari hutan hujan Amazon.
            Di Afrika terdapat penghuni hutan asli yang kadang dikenal dengan nama pygmies. Ukuran tertinggi dari orang-orang ini, juga dikenal sebagai Mbuti, jarang yang tingginya lebih dari 5 kaki. Ukuran mereka yang kecil membuat mereka dapat bergerak di dalam hutan dengan lebih efisien bila dibandingkan dengan orang yang lebih tinggi.


F.       Permukaan Tanah Hutan Hujan
Dedaunan di kanopi membuat lapisan dasar dari hutan hujan umumnya gelap dan lembab. Bagaimanapun, terlepas dari bayang-bayang konstanya, permukaan tanah dari hutan hujan adalah bagian yang penting dari ekosistem hutan.
Lantai hutan adalah dimana terjadinya pembusukan (decomposation). Dekomposasi atau pembusukan adalah proses ketika makhluk-makhluk pembusuk seperti jamur dan mikro organism mengurai tumbuhan dan hewan yang mati dan mendaur ulang material-material serta nutrisi-nutrisi yang berguna.
Banyak dari hewan-hewan terbesar hutan hujan ditemukan di lantai hutan. Beberapa dari ini termasuk gajah, tapir, dan macan kumbang.

G.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Hutan Hujan Tropis
Produktivitas merupakan parameter ekologi yang sangat penting. Produktivitas ekosistem adalah suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjaDI perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam  interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem.
Produktivitas khususnya di wilayah tropis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah:
a.      Suhu dan cahaya matahari
Wilayah hutan hujan tropis menerima lebih banyak sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis dibanding dengan wilayah iklim sedang. Hal ini disebabkan oleh 3 faktor: (1) Kemiringan poros bumi menyebabkan wilayah tropika menerima lebih banyak sinar matahari dibanding pada atmosfer luarnya dibanding dengan wilayah iklim sedang. (2) Lewatnya sinar matahari pada atmosfer yang lebih tipis (karena sudut yang lebih tegak lurus di daerah tropika), mengurangi jumlah sinaran yang diserap oleh atmosfer. Di wilayah hutan hujan tropis, 56% sampai dengan 59 % sinar matahari pada batas atmosfer dapat sampai di permukaan tanah. (3) Masa tumbuh, yang terbatas oleh keadaan suhu adalah lebih panjang di daerah hutan hujan tropis (kecuali di tempat-tempat yang sangat tinggi)
Suhu yang tinggi dan konstan hampir sepanjang tahun dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan akan berlangsung lama, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas tumbuhan.

b.      Curah Hujan
Di daerah hutan hujan tropis jumlah curah hujan per tahun berkisar antara 1600 sampai dengan 4000 mm  dengan sebaran bulan basah 9,5-12 bulan basah. Kondisi ini menjadikan wilayah ini memiliki curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun yang akan sangat mendukung produktivitas.
Walaupun memberi dampak positif bagi produktivitas vegetasi menurut Resosoedarmo et al., (1986) curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tanah- tanah yang tidak tertutupi oleh vegetasi rentan sekali terhadap pencucian yang akan mengurangi kesuburan tanah dengan cepat. Barbour et al, (1987) mengatakan bahwa sebagai salah satu faktor siklus hara dalam sistem, pencucian adalah penyebab utama hilangnya hara dari suatu ekosistem. Hara yang mudah sekali tercuci terutama adalah Ca dan K.
c.       Interaksi Antara Suhu dan Curah Hujan
Interaksi antara suhu yang tinggi dan curah hujan yang banyak yang berlangsung sepanjang tahun menghasilkan kondisi kelembapan yang sangat ideal bagi vegetasi hutan hujan tropis untuk meningkatkan produktivitas. Warsito (1999) menjelaskan bahwa kelembapan atmosfer merupakan fungsi dari lamanya hari hujan, terdapatnya air yang tergenang, dan suhu. Sumber utama air dalam atmosfer adalah hasil dari penguapan dari sungai, air laut, dan genangan air tanah lainnya serta transpirasi dari tumbuhan. Menurut Jordan (1995) tingginya kelembapan pada gilirannya akan meningkatkan laju aktivitas mikroorganisme. Selain itu, proses lain yang sangat dipengaruhi oleh proses ini adalah pelapukan tanah yang berlangsung cepat. Pelapukan terjadi ketika hidrogen dalam larutan tanah bereaksi dengan mineral-mineral dalam tanah atau lapisan batuan, yang mengakibatkan terlepas unsur-unsur hara . Hara-hara ini ada yang dapat dengan segera diserap oleh tumbuhan
d.      Produktivitas Serasah
Produktivitas serasah di hutan hujan tropis adalah juga yang tertinggi di banding dengan wilayah-wilayah lain sebagaimana yang terlihat pada Table 2. Oleh karena produktivitas serasah yang tinggi maka akan memberikan keuntungan bagi vegetasi untuk meningkatkan produktivitas karena tersedianya sumber hara yang banyak.


e.      Tanah.
Tanah adalah faktor di daerah tropis yang tidak mendukung tingginya
produktivitas yang tinggi. Tanah di hutan hujan tropis adalah tanah yang berumur
sangat tua, kecuali tanah vulkanik. Periode Pleistocene tidak berpengaruh sama
sekali pada tanah disini, dan kemungkinan besar tanah disini berasal dari periode Tertiary.

f.        Herbivor
Herbivora adalah faktor biotik yang mempengaruhi produktivitas vegetasi.
Sekitar 10 % dari produktivitas vegetasi darat dunia dikonsumsi oleh herbivora
biofag. Persentase ini bervariasi menurut tipe ekosistem darat (Barbour at al.,
1987). Oleh karena produktivitas yang tinggi, maka dapat di antisipasi adanya
potensi yang tinggi untuk terjadi serangan insekta. Namun, sedikit bukti yang ada sekurang-kurangnya di hutan yang tumbuh secara alami, adanya serangan insekta
pada areal berskala luas. Banyak pohon mengembangkan alat
pelindung terhadap herbivora melalui produksi bahan kimia tertentu yang jika
dikonsumsi oleh herbivora memberi efek yang kurang baik bagi herbivora.




Senin, 11 Maret 2013

Lirik Lagu Terima Kasih Yesus

 

Kalau Ku hidup Sebagai mana ku hidup
Semua Karena Kasih..
Semua Karena Cinta...
Dan bila ku ada sebagaimana ku ada
ku bersyukur kepada-Mu
TERIMA KASIH YESUS...

Reff : Terima kasih Yesus
         Terima kasih Yesus
         ku naikkan syukur ku..
         Terima Kasih Yesus...
         Terima Kasih Yesus
         Terima Kasih Yesus
         Ku bersyukur hanya kepada-MU

Rabu, 06 Maret 2013

tentang smpn 36 jakarta timur


VISI DAN MISI SMP 36 JAKARTA

VISI

Menjadikan sekolah yang dikenal luas oleh masyarakat karena Iman dan Taqwa (IMTAQ), Prestasi dan Kedisiplinan yang Tinggi.

MISI

Memberikan pendidikan dan pengajaran, bimbingan motivasi untuk membentuk manusia Indonesia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Terampil dan Bertanggung Jawab.

MOTTO

Dengan bekerja sama dan kedisiplinan yang tinggi kita tingkatkan prestasi.

Kamis, 14 Februari 2013

Lirik lagu Bunga Citra Lestari *CINTA SEJATI*

 
Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Kamis, 07 Februari 2013

macam-macam Domain dan Subdomain

Jenis Domain :
com               :  perusahaan komersial
edu                :  badan pendidikan (misalnya universitas  atau  institut)
gov                 : lembaga pemerintahan  non-militer
mil                    : organisasi lainnya
int                  : organisasi
internasional
ac                    : badan pendidikan
name            : Digunakan untuk personal / keluarga
tv                    : Digunakan Untuk
Pertelevisian
info                : Digunakan Untuk
kepentingan Informasi
biz                  : Digunakan Untuk
Kepentingan Bisnis
travel            : Digunakan Untuk
Pariwisata
xxx                                 :
Digunakan untuk Hiburan Dewasa (Pornografi)
sch        : sekolah
dan masih banyak
lagiWalaupun telah ditetapkan fungsi domain domain tersebut, namun demikian
masih banyak sekali yang tidak menggunakan domain sesuai fungsinya, termasuk
domain ini ahmad-prayitno.com yang seharusnya ahmad-prayitno.name atau
ahmad-prayitno.info dan domain domain lain
Dari domain domain tersebut ada domain yang bersponsor seperti .aero .cat .coop
.jobs .mobi .museum .pro .tel .travel ada pula domain yang tidak bersponsor
seperti .biz .com .edu .gov .info .int .mil .name .net .org. Selain itu ada
juga domain yang diusulkan seperti .berlin .bzh .cym .gal .geo .kid .kids .mail
.nyc .post .sco .web .xxx bahkan ada juga domain yang dihapus yaitu .nato
Beberapa contoh domain domain infrastruktur yaitu .arpa .root.

    Domain geografis/ Sub Domain :
        .ac                  :
Ascension
.ad                  : Andorra
.ae                  : Uni Emirat Arab
.af                   : Afganistan
.ag                  : Antigua dan Barbuda
.ai                   : Anguilla
.al                   : Albania
.am                : Armenia
.an                  : Antillen Belanda
.ao                  : Angola
.aq                  : Antartika
.ar                   : Argentina
.as                  : Samoa Amerika
.at                   : Austria
.au                  : Australia
.aw                 : Aruba
.ax                  : Åland
.az                  : Azerbaijan
.ba                  : Bosnia Herzegovina
.bb                 : Barbados
.bd                 : Bangladesh
.be                 : Belgia
.bf                  : Burkina Faso
.bg                  : Bulgaria
.bh                 : Bahrain
.bi                   : Burundi
.bj                   : Benin
.bm                : Bermuda
.bn                 : Brunei Darussalam
.bo                 : Bolivia
.br                  : Brasil
.bs                  : Bahama
.bt                  : Bhutan
.bv                  : Pulau Bouvet
.bw                : Botswana
.by                  : Belarus
.bz                  : Belize
.ca                  : Kanada
.cc                   : Pulau Cocos
.cd                  : Republik Demokratik
Kongo (dulunya .zr – Zaire)
.cf                   : Republik Afrika
Tengah
.cg                  : Republik Kongo
.ch                  : Swiss
.ci                   : Côte d’Ivoire
(Pantai Gading)
.ck                  : Kepulauan Cook
.cl                   : Chili
.cm                 : Kamerun
.cn                  : Republik Rakyat
Cina
.co                  : Kolombia
.cr                   : Kosta Rika
.cs                   : Serbia dan
Montenegro
.cu                  : Kuba
.cv                  : Tanjung Verde
.cx                  : Pulau Natal
.cy                  : Siprus
.cz                   : Republik Ceko
.de                 : Jerman
.dj                   : Djibouti
.dk                  : Denmark
.dm                : Dominika
.do                 : Republik Dominika
.dz                  : Aljazair (Algeria)
.ec                  : Ekuador
.ee                 : Estonia
.eg                  : Mesir
.eh                 : Sahara Barat (tidak
dipakai; tidak ada DNS)
.er                  : Eritrea
.es                  : Spanyol
.et                  : Ethiopia
.eu                 : Uni Eropa (kode
domain yang “dikhususkan” oleh ISO 3166-1)
.fi                    : Finlandia
.fj                    : Fiji
.fk                   : Kepulauan Falkland
.fm                 : Federasi Mikronesia
.fo                  : Kepulauan Faroe
.fr                   : Perancis
.ga                  : Gabon
.gb                  : Britania Raya
(Reserved domain by IANA; deprecated – see .uk)
.gd                  : Grenada
.ge                  : Georgia
.gf                   : Guyana Perancis
.gg                  : Guernsey
.gh                  : Ghana
.gi                   : Gibraltar
.gl                   : Greenland
.gm                : Gambia
.gn                  : Guinea
.gp                  : Guadeloupe
.gq                  : Guinea Khatulistiwa
.gr                   : Yunani
.gs                  : Georgia Selatan dan
Kepulauan Sandwich Selatan
.gt                   : Guatemala
.gu                  : Guam
.gw                 : Guinea Bissau
.gy                  : Guyana
.hk                  : Hong Kong
.hm                : Pulau Heard dan
Kepulauan McDonald
.hn                 :
Honduras
.hr                  : Kroasia
.ht                  : Haiti
.hu                 : Hongaria
.id                   : Indonesia
.ie                   : Republik Irlandia
.il                    : Israel
.im                 : Pulau Man
.in                   : India
.io                   : Teritori Samudra
Hindia Britania
.iq                   : Irak
.ir                    : Iran
.is                   : Islandia
.it                    : Italia
.je                   : Jersey
.jm                 : Jamaika
.jo                   : Yordania
.jp                   : Jepang
.ke                  : Kenya
.kg                  : Kirgizstan
.kh                  : Kamboja
.ki                   : Kiribati
.km                : Komoro
.kn                  : Saint Kitts dan
Nevis
.kp                  : Korea Utara (tidak
dipakai; tidak ada DNS)
.kr                   : Korea Selatan
.kw                 : Kuwait
.ky                  : Kepulauan Cayman
.kz                  : Kazakhstan
.la                   : Laos
.lb                   : Lebanon
.lc                   : Saint Lucia
.li                    : Liechtenstein
.lk                   : Sri Lanka
.lr                    : Liberia
.ls                   : Lesotho
.lt                    : Lituania
.lu                   : Luxemburg
.lv                   : Latvia
.ly                   : Libya
.ma                : Maroko
.mc                 : Monako
.md                : Moldova
.me                : Montenegro
.mg                : Madagaskar
.mh                : Kepulauan Marshall
.mk                : Republik Makedonia
.ml                 : Mali
.mm               : Myanmar
.mn                : Mongolia
.mo                : Makau
.mp                : Kepulauan Mariana
Utara
.mq                : Martinique
.mr                 : Mauritania
.ms                 : Montserrat
.mt                 : Malta
.mu                : Mauritius
.mv                : Maladewa
.mw               : Malawi
.mx                : Meksiko
.my                : Malaysia
.mz                 : Mozambik
.na                  : Namibia
.nc                  : Kaledonia Baru
.ne                 : Niger
.nf                  : Pulau Norfolk
.ng                  : Nigeria
.ni                   : Nikaragua
.nl                   : Belanda (ccTLD
terdaftar pertama)
.no                 : Norwegia
.np                 : Nepal
.nr                  : Nauru
.nu                 : Niue
.nz                  : Selandia Baru
.om                : Oman
.pa                  : Panama
.pe                 : Peru
.pf                  : Polinesia Perancis
.pg                  : Papua Nugini
.ph                 : Filipina
.pk                  : Pakistan
.pl                   : Polandia
.pm                : Saint-Pierre dan
Miquelon
.pn                 : Kepulauan Pitcairn
.pr                  : Puerto Riko
.ps                  : Otoritas Nasional
Palestina
.pt                  : Portugal
.pw                : Palau
.py                  : Paraguay
.qa                  : Qatar
.re                  : Réunion
.ro                  : Rumania
.rs                   : Serbia
.ru                  : Rusia
.rw                 : Rwanda
.sa                  : Arab Saudi
.sb                  : Kepulauan Solomon
.sc                   : Seychelles
.sd                  : Sudan
.se                  : Swedia
.sg                  : Singapura
.sh                  : Saint Helena
.si                   : Slovenia
.sj                   : Svalbard dan Jan
Mayen (tidak dipakai; tidak terdaftar)
.sk                  : Slowakia
.sl                   : Sierra Leone
.sm                 : San Marino
.sn                  : Senegal
.so                  : Somalia
.sr                   : Suriname
.st                   : Sao Tome dan
Principe
.su                  : Uni Soviet
(terdepresiasi; digantikan; kode domain “dipakai untuk pergantian”                                               oleh ISO 3166-1)
.sv                  : El Salvador
.sy                  : Suriah
.sz                   : Swaziland
.tc                   : Kepulauan Turks
dan Caicos
.td                  : Chad
.tf                   : Teritorial
Perancis Selatan
.tg                   : Togo
.th                  : Thailand
.tj                    : Tajikistan
.tk                   : Tokelau
.tl                    : Timor Leste
.tm                 : Turkmenistan
.tn                  : Tunisia
.to                  : Tonga
.tp                  : Timor Timur
(terdepresiasi – gunakan .tl; kode domain “dipakai untuk pergantian”                         oleh ISO 3166-1)
.tr                   : Turki
.tt                   : Trinidad dan
Tobago
.tv                   : Tuvalu
.tw                 : Republik Cina
(Taiwan)
.tz                   : Tanzania
.ua                  : Ukraina
.ug                  : Uganda
.uk                  : Inggris (kode
domain yang “dikhususkan” oleh ISO 3166-1) (lihat pula .gb)
.us                  : Amerika Serikat
.uy                  : Uruguay
.uz                  : Uzbekistan
.va                  : Vatikan
.vc                  : Saint Vincent dan
Grenadines
.ve                  : Venezuela
.vg                  : Kepulauan Virgin
Britania Raya
.vi                   : Kepulauan Virgin
Amerika Serikat
.vn                  : Vietnam
.vu                  : Vanuatu
.wf                 : Wallis dan Futuna
.ws                 : Samoa (dulunya Samoa
Barat)
.ye                  : Yaman
.yt                   : Mayotte
.yu                  : Yugoslavia
.za                  : Afrika Selatan
.zm                 : Zambia
.zw                 : Zimbabwe